Keberadaan Ipar di Tengah Keluarga....

Kehadiran ipar tak akan mengganggu asal kita mau terbuka dan berani bersikap tegas. Tentu saja, kedua belah pihak mesti punya pengertian dan kesadaran diri.

Sering terjadi, karena satu dan lain hal.Biasanya, yang lebih banyak menimbulkan masalah adalah ipar perempuan.Entah masalah cemburu, persaingan, dan ujung-ujungnya bisa membuat goncang hubungan suami-istri.

Kendati demikian,keberadaan ipar tak lantas berarti selalu mengganggu, kok. Malah, tak sedikit ipar yang justru sangat membantu dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, ketika kita sakit..ia bersedia memasak makanan untuk kita.dan ketika kita kerepotan soal anak,dia bisa membantu mengasuhnya sebentar.

Ipar, ujar Dra. Rostiana , psikolog dari Universitas Tarumanegara Jakarta,ipar bisa menjadi teman berbagi rasa bagi istri. "Tentu saja diperlukan syarat untuk itu, yakni hubungan antara ipar dengan keluarga sang kakak memang baik. Kalau si ipar bertipe terbuka, biasanya memang tak ada masalah."

PENGERTIAN

Apa sebetulnya pencetus masalah ipar dengan keluarga adiknya? Umumnya karena masalah kepribadian, baik kepribadian pasangan maupun kepribadian ipar sendiri. Misalnya, persaingan antara istri dan kakak ipar perempuan. "Masing-masing merasa kasih sayang yang diberikan terbagi. Apalagi, jika kakak suami adalah orang yang sangat dekat dengan adiknya," tutur Rostiana.

Akibatnya, sang adik (suami) jadi "korban". Ia dihadapkan pada kesulitan membagi perhatian ke kakak tersayang dan ke istri. "Jika suami tak bisa mengambil tindakan yang bijaksana, biasanya konflik akan semakin meruncing," lanjut Rostiana. Misalnya, suami tak memenangkan atau menyalahkan dua-duanya. "Jelas tak akan menyelesaikan masalah. Mungkin, yang terbaik, mengajak kedua pihak bicara."

Pengertian dari ipar juga sangat dituntut. "Ia harus sadar, adiknya sudah menjadi milik orang lain." Tanpa itu, konflik akan terus meruncing. Yang susah, jika kedua pihak "mengadu"pada keluarga besar masing-masing, entah orang tua maupun saudara-saudara. "Peperangan" pun semakin berkobar dan melebar ke konflik antar keluarga.

Masalah akan semakin kompleks jika kebetulan si ipar (perempuan) usianya jauh lebih tua. Yang terjadi, istri merasa sungkan untuk menegur. "Sebaliknya, kalau tak ditegur, kelakuan si ipar dirasa kurang tepat. Lagi-lagi suami yang ketempuan. Ia dituntut harus bisa mengambil peranan," ungkap Pembantu Dekan III Fakultas Psikologi Untar ini. Beda, kan, jika ipar lebih muda? Istri bisa memperlakukan ipar seperti adiknya sendiri. lanjut Rostiana.

MENDOMINASI ANAK

Rostiana mengingatkan, kontribusi ipar dalam mengasuh anak sangat besar. Apalagi jika si anak sudah mulai besar. "Kontribusinya bisa positif tapi juga bisa negatif." Kalau ipar sangat memperhatikan keponakannya, akan sangat membantu. Terlebih jika ibu dan ayah si anak sedang sibuk. "Istri jadi tenang, suami percaya karena anak diasuh kakakny..

Yang jadi masalah jika pola pengasuhan antara istri dan ipar berbeda. Kalau sama-sama bagus, sih, tak apa. Celakanya, kalau si tante amat memanjakan keponakan sehingga si anak tak kenal disiplin, misalnya.

Risiko timbulnya kasus seperti itu, lebih besar terjadi pada pasangan bekerja. Anak, otomatis, lebih sering berinteraksi dengan tantenya. Tak heran bila si anak akan meniru dan menjadikan tantenya sebagai tokoh identifikasinya. Termasuk hanya menurut kepada sang tante. "Ini yang mesti diperhatikan pasangan suami-istri."

Dominasi ipar yang begitu besar dalam pengasuhan anak, juga bisa membuat pasangan jadi pasif. "Apa-apa, sang tante yang mengatur. Alhasil, orang tua merasa tak punya hak lagi atas anaknya. Ini, kan, kacau," kata Rostiana. Makin runyam lagi, saat si anak beranjak besar, ikatan emosional antara anak dengan ayah-ibunya justru tak seerat seperti halnya ia dengan sang tante.

PEGANG KENDALI

Sebab itulah, lanjut Rostiana, orang tua jangan menyerahkan begitu saja pengasuhan anak pada sang tante. "Orang tua jadi tak punya ikatan emosional dengan anak sementara anak sendiri merasa, ia tak diinginkan oleh orang tuanya."

Supaya semua itu tak terjadi, sejak awal harusnya suami-istri sudah mendesain, seberapa jauh atau besar porsi keterlibatan ipar terhadap anak. Untuk hal-hal penting, misalnya ke dokter, urusan sekolah, "Harus orang tua yang memegang. Kecuali, jika orang tua benar-benar berhalangan."

Jika pola ini diterapkan, lanjut Rostiana, orang tua akan tetap berada pada posisi mengendalikan anak. Dalam arti tetap bisa menjaga hubungan dengan anaknya. "Jelaskan pula pada anak tentang kehadiran sang tante di keluarga mereka."

Apalagi, biasanya karena merasa keponakannya bukan anak kandungnya sendiri, ipar justru akan mempunyai ikatan yang demikian kuat untuk melindungi keponakannya. Ia akan lebih memanjakan dan sayang pada keponakannya karena takut untuk memarahi. "Bukan anak saya, kok, saya marahi." Akibatnya si anak akan merasa dekat dengan tantenya.

Tak ada salahnya pasangan mengajak ipar ngobrol soal anak, sambil meminta tolong ipar menerapkan disiplin yang sama pada si anak. Tapi tentunya itu hanya bisa dilakukan jika si ipar sejalan.

JUJUR DAN TERBUKA

Selain masalah berebut kasih sayang dan soal anak, soal uang juga bisa memicu konflik. Terutama bila suami adalah anak sulung yang merasa harus ikut membantu membiayai adik-adiknya. Istri bisa cemburu jika suami dan sang ipar memiliki hubungan khusus. "Kalau perlu apa-apa, ipar minta langsung ke kakak atau diam-diam si kakak suka memberi uang."

Akan lebih bijaksana, kata Rostiana, jika setiap pengeluaran untuk keperluan ipar diketahui oleh kedua pihak. "Meski suami-istri sama-sama kerja dan punya penghasilan, itu tetap harus dilakukan. Begitu juga bila ada keperluan mendadak, suami tetap harus menyampaikannya kepada istri."

BICARAKAN SEJAK AWAL

Pengertian kedua belah pihak, tentu amat diperlukan. Dan itu akan lebih baik lagi jika sudah dilakukan sejak awal. "termasuk tentang masa depan si ipar. Apakah ia akan terus tinggal bersama atau bagaimana." Jika masalah mulai muncul, pesan Rostiana, "Segera bicarakan, jangan biarkan berlarut-latur hingga akhirnya orang serumah menjadi stres." Kalaupun merasa tak bisa bicara langsung, bisa minta bantuan keluarga dekat atau orang tua.

Pihak suami dan istri pun bisa memberi batas yang tegas. "Soal menegur ipar yang lebih tua, misalnya. Kalau demi kepentingan anak, kenapa harus sungkan. Yang penting, kan, cara menegurnya hingga si ipar tak tersinggung."

Rostiana juga menambahkan, lebih banyak berbuat dibanding berbicara, juga akan lebih efektif.

SUMBER SEKALIGUS KORBAN

Karena itulah, tekannya, keterbukaan yang dilakukan sejak awal, merupakan faktor penting. "Sering-seringlah ngobrol tentang segala hal. Bila keterbukaan sedini mungkin diterapkan, timbulnya masalah bisa dicegah." Tentu saja hal ini membutuhkan keberanian. Apalagi jika ipar lebih tua atau mudah tersinggung.

Peran suami juga sangat menentukan. Biasanya kalau suami menunjukkan perubahan, maka ipar akan ikut. Yang jelas, semuanya tergantung kepribadian dan pola hubungan di dalam keluarga. Jadi, tak bisa disimpulkan kehadiran ipar pasti menjadi sumber malapetaka. "Tergantung interaksinya. Ipar bisa menjadi sumber masalah, tapi juga bisa menjadi korban."

By Hasto Prianggoro/nakita

22 comments

Anonim | 20 September 2016 pukul 03.19

kaka ipar saya selalu cemburu sama saya, dia kira kaka saya lebih menyayangi saya padahal saya apa apa sendiri tdk dikasi apa apa sama kaka sya selain tempat tinggal saya jga ngasi bulanan ke dia, saya tinggal dgn kaka saya.

Unknown | 29 April 2017 pukul 20.28

Suami saya trllu sensitif urusan kakak ipar saya.. Sehingga ketika dia menyuruh saya untuk ke rmh c ipar saya cm jawab iya.. Trs suami saya malah marah bilang saya ga perhatian sama kakaknya... Dan tiba2 di bilang "klo saya di suruh pilih antara km sama kakak saya,saya lebih pilih kakak saya dari pd km!! " jadi sebenarnya siapa yg hrs di dahulukan sebenarnya? Padahal saya sayank bgt sama kakak ipar saya.. Wlu pun kadang ga cocok.. Tapi sy tto menghargai ipar saya.. Minta tolong di bls pertanyaan saya dong.. Siapa yg mesti di dahulukan oleh suami saya? Dan sikap apa yg harus saya ambil? Saya bener2 sakit dgn kata2 suami saya.

Anonim | 7 Mei 2017 pukul 07.24

Saya gak suka sama kakak ipar saya (cewe) entah karna kakak saya terlalu sayang atau takut. Kemauannya harus dituruti (barang2 mahal). Banyak org bilang kakak saya seperti babu/pembantu. Saya tidak marah apalagi malu. Saya hanya "kasian". Jadi apa yang harus saya lakukan? Sabar? Saya sudah lama menahan sabar. Mohon solusinya siapapun yang membaca ini.

Win | 22 Juni 2017 pukul 00.54

Dari awal saya tdk pernah suka dengan kakak ipar (istri kakak saya), keluarga juga sudah mempertimbangkan pembatalan pernikahan namun akhirnya tetap dilaksanakan. Hingga saya memutuskan untuk bersikap sesuai keadaan awal. Dan sejak pernikahan itu kakak saya menjadi sangat sangat pelit

Win | 22 Juni 2017 pukul 00.57

Saya juga kasihan sama kakak (cowok) saya. Sejak menikah dia selalu menuruti kemauan istri, seharusnya kan istri yang menuruti kemauan suami. Hingga kakak saya tidak pernah memegang uang sama sekali / ketika tidak meminta ke istri

SPL | 1 November 2017 pukul 07.38

Saya jg sempat ada problem dengan kaka ipar (perempuan) saya, suami saya selalu memenuhi kebutuhannya padahal jelas2 ipar saya sudah bersuami,suaminya pun bekerja. Saya kecewa karna menurut saya apa yg di lakukan oleh suami saya hanya akan membuat suaminya berkurang rasa tanggung jawabnya terhafap ipar saya, saya sudah sempat bahas ini dengan suami saya, tp suami saya malah menuduh saya iri dengan kakanya. Apa yg harus saya lakukan? Saya keberatan karna menurut saya ipar saya sudah ada yg bertanggung jawab yaitu suaminya

Unknown | 20 November 2018 pukul 03.42

Saya hanya berdoa semoga ipar saya mendapatkan jodoh segera sehingga tdk lagi menjadi duri dalam daging dalam rumah tangga kami, amien

Unknown | 6 Februari 2019 pukul 02.09

Kakak ipar saya janda..lha suami saya gak ijinin dia nikah lagi. Aneh betul nih suami pengen kutowel palanya

Unknown | 10 Februari 2019 pukul 03.47

Suami saya pun sangat sayang pada kakaknya. Jujur saya melihatnya iri. Karena apapun yg kk ipar saya perintah atau bicara apapun suami saya selalu menuruti, hingga ponakannya pun sudah dianggap anaknya sendiri. Dari sekian kk ipar cuma satu yg suami saya sayang. Kadang saya bingung dengan perlakuan suami saya yg amat mencintai kk perempuannya. Hingga kadang saya tak habis pikir dia rela begadang demi menururi keinginan kk nya untuk mengantar sana sini. Sedangkan saya yg istrinya sendiri sering di php mau jalan kesini kesitu padahal udh rapi gk taunya gk jadi. Intinya selalu ada waktu untuk kk ipar. Bagaimana cara saya menyikapinya

Anonim | 27 Februari 2019 pukul 20.55

Ipar adalah maut.solusinya dibuatka gupon sendiri,kontrakan atau kostan kostan( kost2an)
Kalau tidak maka dia akan mandominasi rumahtannggamu.sehingga kreatifitasmu akan terganggu terhalang dan kamu tertekan gak bisa bebas berkembang bahkan terintimidasi serba salah.itulah suasana seperti neraka.sampai kapan? Menunggu dia menikah....bagaimana mungkin kalau sudah terbiasa nyaman semua dilayani kakaknya. Ya Alloh, lepaskanlah kami dari dominasi ipar..aamiin

Unknown | 23 Maret 2019 pukul 00.44

Saya punya adik ipar cewe umurnya hanya selisih 1th dgn suami sy, dia sgt dkt dgn suami sy bhkn klo d manja dia srg kolokan sbntr* skt ini skt itu,pengen nya nemplok trs sm kk nya yaitu suami sy,dan yg paling sy tdk suka kalau hbs mandi dia sdh tdk ada rasa malu cuma pke daleman ajj depan kk cwo nya, kalo sy blg sm suami seringkali kita bertengkar, trs bagaimana solusi nya apa yg hrs q lakukan dgn keadaan sperti ini . ..

Unknown | 19 April 2019 pukul 11.23

Sayaga sengaja ketemu artikel ini.benar2 saya banget.suami sya anak bungsu.apa2 serba kakaknya(cwe),disuruh ini itu mau.minta duit brp aja ada.giliran saya buat mkn dan keperluan anak2 disuruh tunggu gajian. Sampe saya dibilang kufur nikmat.astaghfirullah...segitu rendahnya saya dimata suami?
Saya harus gmn?

Unknown | 7 Juni 2019 pukul 22.47

Istri saya terlalu menurut sama kakak ipar saya (cowo) padahal jika ada problem internal di keluarga istri jarang sekali kakak ipar saya membantu karena tinggal jauh tapi kalo keponakan nya dateng kesini dimanja nya bukan main & saya keberatan karena yang ada di pikiran saya belum tentu kakak ipar saya berkelakuan sama seperti yang istri saya lakukan.

Unknown | 19 Oktober 2019 pukul 08.07

Suami saya juga begitu, dia lbih mntingin kk ipar dan anak nya ktibang saya dan anak anak, disuruh ini lngsung antr ksana ksini pun dia ga pernh nolak tpi klw saya yg ajak mlah bnyak alasan

Unknown | 19 Oktober 2019 pukul 08.09

Suami saya juga begitu, dia lbih mntingin kk ipar dan anak nya ktibang saya dan anak anak, disuruh ini lngsung antr ksana ksini pun dia ga pernh nolak tpi klw saya yg ajak mlah bnyak alasan

siti muadibah | 1 Februari 2020 pukul 07.52
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown | 25 Maret 2020 pukul 23.06

mungkin kakak anda boros atau istri kakak anda khawatir iparnya akan menggerogoti suaminya. mungkin.

Unknown | 25 Maret 2020 pukul 23.08

yg seperti mereka memang menyusahkan lahir batin ya moms 🤕

Unknown | 25 Maret 2020 pukul 23.10

pindah kota aja mbak

Unknown | 14 April 2020 pukul 16.18

Banyak yang bernasib sama

Unknown | 3 Juli 2020 pukul 09.31

Kalau saya, suami suka curhat yg berlebihan ke Kaka Kaka perempuannya dan ibunya, Tapi tidak berani bicara soal kekurangan atau kesalahan nya yg di buat terhadap saya. Yang ada saya yg selalu kena teguran dan di pojokan. Sementara saya tidak pernah bicara ke ayah saya atau Kaka adik saya. Dan selalu tidak ada keterbukaan. Di sisi lain Kaka Kaka nya merasa sdh bantu untuk cicilan motor, tapi Kaka saya dan istrinya pun suka kirim untuk membantu kita berdua. Hany saja suami selalu apa apa membela Kaka Kaka nya sementara saya hanya bisa diam. Bingung saya dengan kondisi komunikasi seperti ini, sampai sampai saya keguguran karena stress, akhirnya saya juga yg di bilang tdk tdk bisa jaga. Padahal Kaka Kaka perempuan suami juga tidak punya anak Krn keguguran juga. Dan mereka pun pernah menjadi janda dan akhirnya menikah lagi. Saya bingung sama suami

Anonim | 21 Juli 2020 pukul 02.19

Saya juga gini suami saya punya kakak perempuan. Suami saya lebih banyak waktu sama KK perempuanya. Saya sering ditinggal dirumah sendirian dgn alasan mengantar KK perempuanya dan lagi mereka berlogat seperti suami istri misal peluk pelukan sambil boncengan.dan yg KK perempuanya memberi perhatian lebih atas penampilan suami saya dan lain sbg. Apa yg bisa saya lakukan. Waktu saya sama suami jadi agak terganggu. Saya harus gimana?
Mohon pendapat nya🙏

Posting Komentar